Analisis Mineragrafi (Mikroskopi Bijih)





Sibuk dengan urusan duniawi lainnya wkwkwkkwkw, kuliah lapangan, skripsi, dan lain-lain
Oke kita angkat materi soal pengamatan mineragrafi atau juga dikenal dengan pengamatan mikroskopi bijih, hah bijih? Bijih tumbuhan?
Bukan bijih yang dimaksud adalah mineral logam yang terdapat pada batuan. Umumnya pada prospek endapan mineral logam ekonomis. Beberapa contohnya ada kalkopirit (CuFeS2) yang merupakan bijih tembaga, emas (Au), perak (Ag), dan sebagainya.
Analisis mineragrafi ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop terpolarisasi, sama halnya dengan petrografi, bedanya sumber cahaya pada pengamatan petrografi berada pada bagian bawah kemudian dipolarisasi baru menembus ke sampel sayatan batuan. Analisis minegrafi menggunakan cahaya terpolarisasi yang dipancarkan dari atas dan menggunakan prinsip cahaya terpantul. Oleh karenanya, pengamatan ini juga disebut dengan pengamatan mikroskop pantul.
Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan dalam pengamatan mineral bijih?
Pertama, tentu saja sampel batuan yang mengandung mineral bijih
Sampel batuan harus dipreparasi terlebih dahulu, berbeda dengan pengamatan petrografi yang menggunakan sampel sayatan preparat, mineragrafi menggunakan sampel sayatan poles. Batuan akan dipotong sesuai dengan area yang ingin kita amati, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dengan isi resin dan menghasilkan sampel berbentuk tabung :// ya atau semacam lingkaran kalau dilihat sisi atasnya.
Contoh sampel sayatan poles (dillihat dari atas)

Setelah melakukan preparasi dan mendapatkan sayatan poles, maka langkah selanjutnya adalah meminjam mikroskop untuk melakukan pengamatan (tidak perlu dilakukan kalau sudah punya mikroskop sendiri). 
Pastikan mikroskop memiliki sumber cahaya, ya kalau gaada kan gabisa pengamatan. Sumber cahaya berasal dari atas dan dapat diatur intensitasnya, sesuaikan dengan mata, jangan terlalu terang karena kan membuat mata lebih cepat kering dan akhirnya malas buat pengamatan. Jangan diforsir 3 jam, kasih jeda.
Oke setelah itu, selamat mengamati ((:
Eits, bagaimana cara kita notice ada mineral bijih dalam sampel poles kita? Kita bisa mengarahkan flashlight untuk melihat pantulan cahaya. Mineral bijih atau logam akan memiliki kilap yang khas, yak kilap logam namanya.
Setelah itu kita bisa mengamati dengan mode PPL untuk melihat beberapa parameter, seperti warna, reflektansi (tingkat pemantulan cahaya), pleokroisme (kenampakan warna yang berubah saat stage diputar), dan ukuran mineral. Kira kira kenampakannya seperti ini
Kenampakan PPL, kalkopirit di sebelah kiri dan pirit di sebelah kanan

Selanjutnya, dapat dilihat pengamatan XPL, beberapa parameter yang diamati seperti, anistropi (mirip dengan pleokroisme cuma dalam XPL) atau dia isotropi. Anistropi menunjukkan adanya pergeseran warna, kalau isotropi dia tetep tetep aja. Gampangannya lihat aja dari sistem mineralnya, pirit kan isometrik, otomatis dia akan menunjukkan kenampakan isotropi. Sedangkan kalkopirit kan tetragonal, dia akan menunjukkan kenampakan anistropi lemah.
Kenampakan XPL, dari sampel di atas, mineral bijih akan mengalami pengurangan intensitas terang

Ya begitulah, untuk interpretasi nama mineral dapat menggunakan referensi yang sudah ada, salah satunya adalah buku dari Pracejus, B. dengan judul the ore minerals under the microscope: an optical guide. 
Sekian dulu ya soal analisis mineragrafi, 
Semoga lancar pengamatannnya....

Sekian,
Wahyu ardz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eklogit: Mineral High-P pada Batuan Metamorf

Struktur Sedimen : Channel & Scour