Geologi Daerah Ngalang, Sambipitu, Gunung Kidul
Terdapat beberapa formasi yang menyusun stratigrafi dari Zona Pegunungan Selatan. Mulai dari batuan metamorf yang merupakan basement dari Pulau Jawa, kemudian terendapkan secara tidak selaras Formasi Wungkal Gamping pada tengah Eosen. Selanjutnya, Formasi Kebo Butak dan Mandalika yang memiliki hubungan menjari terendapkan di atas Formasi Wungkal Gamping. Disusul oleh Formasi Nglanggaran, Semilir, dan Sambipitu yang terendapatkan di aras Formasi Kebo Butak dan Mandalika. Lalu mengendap Formasi Oyo, Formasi Wonosari, dan terakhir, ada Formasi Kepek.
Kenampakan Sungai Ngalang dengan struktur sedimen cross bedding. |
Pada daerah Kali Ngalang yang berada di Gedangsari, Gunung Kidul ini terdapat dua – tiga formasi yang menyusun stratigrafi daerah tersebut. Formasi-formasi tersebut, antara lain Formasi Nglanggran, Formasi Sambipitu, dan Formasi Oyo. Formasi-formasi ini juga teramati pada singkapan Kali Ngalang, utamanya untuk Formasi Nglanggran dan Formasi Sambipitu, yang litologinya dapat terlihat jelas dan dideskripsi dengan baik pada daerah tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai stratigrafi regional daerah Gedangsari, Gunung Kidul, berikut adalah penjabaran mengenai formasi-formasi yang berada pada daerah tersebut :
Formasi Nglanggran : Fomasi berumur miosen awal sampai miosen tengah dengan litologi penyusun berupa batuan-batuan vulkanik, seperti lava andesit, breksi autoklastik, breksi vulkanik, aglomerat. Suplai material dari formasi ini diperkirakan berasal gunung purba (Gunung Nglanggeran) yang dahulu terbentuk di daerah laut dan terjadi erupsi.
Formasi Sambipitu : Formasi ini memiliki litologi berupa endapan pasir turbidit, batu pasir-batu lanau dengan gradasi normal, batu pasir tuffan pada bagian bawah dan semakin ke atas semakin berubah secara gradaional menjadi batu pasir karbonatan. Pada formasi ini dijumpai fragmen-fragmen koral yang diperkirakan merupakan hasil endapan yang dibawa oleh mekanisme arus turbid. Formasi ini berumur sekitar N4 – N8, miosen awal – miosen tengah, berhubungan secara menjari dengan Formasi Nglanggran. Pada Formasi ini terdapat fosil jejak seperti Thalasinoides sp. yang menjadi penciri lingkungan neritik yang berada di daerah paparan benua.
Formasi Oyo : Terendapkan secara selaras di atas Formasi Nglanggran dan Formasi Sambipitu, formasi ini memiliki litologi berupa napal, batu pasir tufan, napal tufan, breksi dengan fragmen batu gamping. Berumur sekitar miosen tengah hingga miosen akhir. Formasi ini sendiri diperkirakan terbentuk pada paleo-environment berupa laut dangkal karena keterdapatan batu gamping dan material karbonat yang cukup melimpah pada formasi ini. Terendapkan pula Formasi Wonosari secara menjari dengan Formasi Oyo, dimana semakin ke Formasi Wonosari maka batu gamping akan semakin terlihat jelas dan terbentuk dengan baik, Formasi Wonosari sendiri tersusun oleh litologi batuan gamping berlapis dan batuan gamping terumbu.
Struktur geologi yang memotong daerah Ngalang sendiri terdapat sesar Ngalang yang berada sepanjang kelurusan yang nampak pada Sungai Ngalang, hal ini dapat diidentifikasi melalui kenampakan sesar-sesar minor di lapangan tersingkap di daerah Buyutan, Pace, dan Gedangan. Sesar ini memotong Formasi Kebo Butak, Formasi Semilir, Formasi Nglanggran, dan Formasi Sambipitu. Sesar Ngalang diidentifikasikan sebagai sesar geser sinistral.
Pembahasan STA
Komentar
Posting Komentar