Reaksi Redoks

Yap, kali ini.. kita akan membahas reaksi redoks..
Sama seperti sebelumnya di larutan elektrolit
Hu.. hu.. hu..
Semoga ilmunya bermanfaat ^_^
Yaudah cekidot !!!
1.  Apa sih reaksi redoks itu ?
>   Reaksi redoks terdiri dari dua reaksi, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi reduksi adalah pengurangan jumlah bilangan oksidasi pada sebuah unsur ; reaksi oksidasi adalah penambahan jumlah bilangan oksidasi pada sebuah unsur. Sebelumnya, dikenal bahwa reaksi redoks adalah pengikatan/pelepasan oksigen lalu dikenal lagi reaksi redoks adalah pengikatan/pelepasan elektron. Dan reaksi redoks yang dikenal sekarang ya itu.. penambahan/pengurangan jumlah bilangan oksidasi.

2. Apa sih itu bilangan oksidasi ?
> Okay, bilangan oksidasi adalah bilangan bulat positif atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur untuk membentuk senyawa. Untuk menentukannya ada aturan tersendiri namun ada unsur-unsur yang memiliki bilangan oksidasi yang tetap... yakni :
unsur golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1 ; unsur golongan IIA (Be,Mg,Ca,Sr,Ba) = +2
unsur golongan IIIA (B, Al, Ga) = +3... untuk selanjutnya akan dibahas

3. Okay, apa saja aturan penentuan bilangan oksidasi ? *bilangan oksidasi gw singkat jadi “Biloks”*
a. Unsur bebas memiliki biloks = 0, okay biar ga bingung, gw kasih contoh.
   Contoh :            Biloks O2 = 0 ; Biloks S = 0.. hal itu terjadi karena mereka ga berikatan alias jomblo...

   b. Senyawa netral *yg gak ada +/- di pojok kanan atas senyawa* memiliki biloks = 0
   Contoh :            Biloks H2O = 0 => (2 x biloks H) + (1 x biloks O) => [2.(+1)] +[ 1.(-2)] = 0 *terbukti*
                                Biloks NaCl = 0 => (1 x biloks Na) + (1 x biloks Cl) =>  [1.(+1)] + [1.(-1)] = 0 *lagi*

c. Biloks H = +1 kecuali pada hidrida logam akan berubah jadi biloksnya menjadi -1.
Contoh  : NaH => Biloks Na = +1 ; mau gak mau biloks H =-1 karena NaH adalah senyawa netral.

d. Biloks O = -2 namun pada senyawa peroksida, dan OF2 .
Contoh : senyawa peroksida => H2O2 => Biloks H = +1 karena ada 2H = +2,
karena H2O2 adalah senyawa netral  maka biloks O= -2  berarti, biloks O = -1
Dalam OF2 => Biloks F = -1 karena ada 2F = -2
karena OF2 adalah senyawa netral  maka biloks O = +2

e. Sekarang ngitung-ngitung ya !!!
   > Senyawa netral memiliki biloks = 0, unsur” pembentuknya jika dihitung akan sama dengan 0.
      Contoh : Biloks H2O = 0
             [Koefisien H x Biloks H] + [Koefisien O x Biloks O] =0
              [2 x (+1)] + [1 x (-2)]  = 0
             0 = 0 *ya kurang lebih kayak gitu* itu juga bisa buat nyari unsur dengan biloks tak tetap.
            
      Contoh : Biloks SO3 = 0 *Unsur S memiliki biloks tak tetap, bisa +6 bisa -2 bisa ....*
      Maka untuk mencari biloks S,  [Koefisien S x Biloks S] + [Koefisien O x Biloks O] =0
                                                                  [1 x Biloks S] + [3 x (-2)] = 0
                                                                  Biloks S = +6
     Lagi ya, Biloks H2S = 0
Maka untuk mencari biloks S, [Koefisien H x Biloks H] + [Koefisien S x Biloks S]= 0
                                                            [2 x (+1)] + [1 x Biloks S] = 0
                                                            Biloks S = -2

Kalo, pada senyawa bermuatan *yanga ada +/- angka di pojok kanan atas* misalnya : X2Y2-
Maka ngitungnya adalah [Koefisien X x Biloks X] + [Koefisien Y x Biloks Y] = -2

4. Lalu, reaksi redoks tuh gimana ???
> Reaksi redoks kan terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi,
   Untuk reaksi redoks biasanya akan diminta mencari reduktor, oksidator, hasil oksidasi,
   Dan hasil reduksinya...
   a. Reduktor => zat yang membuat zat lain mengalami reduksi tapi zat ini mengalami oksidasi
   b. Oksidator => zat yang membuat zat lain mengalami oksidasi tapi zat ini mengalami reduksi
   c. Hasil oksidasi => zat yang mengalami penambahan biloks
   d. Hasil reduksi => zat yang mengalami pengurangan biloks
> Kalo udah bisa maen biloks, reaksi redoks itu bakal terasa mudah....
   Contoh ya : 2H + O2 = 2H2O
   Hayo, mana yang reduktor, mana yang oksidator !!???
   Reduktornya adalah O2 dan oksidatornya adalah 2H, Kenapa ??
   Karena biloks 2H dan O2 awalnya adalah 0 *liat aturan nomer 3*
   Setelah berikatan juga membentuk senyawa netral...

  [Koefisien H x Biloks H] + [Koefisien O x Biloks O]= 0
  [2 x (+2)] + [2 x (-2)] = 0
  +4 + (-4) = 0 *udah sama*
  Disimpulkan bahwa 2H yang awalnya biloks = 0 menjadi +4
  dan O2 awalnya biloks =0 menjadi -4
  Oleh karena itu, reduktor adalah O2 dan oksidatornya adalah 2H

Jangan merasa susah, wkwkwkwk walaupun memang terasa susah.. kalo langkah pertama aja udah merasa susah gimana mau mengambil langkah selanjutnya
You can contact me, add my LineID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Mineragrafi (Mikroskopi Bijih)

Eklogit: Mineral High-P pada Batuan Metamorf

Struktur Sedimen : Channel & Scour